Wednesday, August 19, 2009

putu,marzuki dan mak engku yang masih basah di babak kelmarin



produksi bila malam bertambah malam karya putu wijaya arahan marzuki ali 1989 di dewan konvensyen wdi. karya yang mengadaptasikan iklim tempatan dengan pemain-pemain dari peserta bengkel akting.

pemain; zainal rashid ahmad - pak awang
umi kalsum ahmad - mak engku
nadhira - mak nang
slamet rahardjo - tengku putra

pak awang : serahkan senapang itu tengku!
tengku putera : tidak !ini senapang patekkkkk!!!
pak awang bohonggggg!!!!!

bakar dan chemang bergolek bahang ssuka belakang stages.

Sunday, August 16, 2009

pagi ahad dan sebuah puikas.



abstrak

itu cinta
yang kulukis
dengan suara
pada kanvas
yang tak pernah
ada..

- mawarhitam yang sendiri.
sajaksajakterpinggir.blogspot.com

ahad menjadi penuh dan bertenaga.

Monday, August 10, 2009

mengenang bapak ws rendra



mengenali sajak2 sepatu kecil
mengenali maria zaitun
mengenali bonnie dan bluesnya
mengenali kelaparan dan burung gagak
mengenali burung kondor dan pamplet-pamplet
mengenali paman jobang

mengenangmu bapak.
alfatihah

Sunday, August 02, 2009

kepada sab

kau meminangnya di wilayah tanpa kembang
dan memaksa menjadi ibu kepada anak-anak di luar musim;
benih cinta yang kautinggalkan di rahim langit
menggelongsor menjadi bait puisiku
gerimis yang kita kutip masih basah dicelana bukan?

meskipun nama kita serupa
tapi aku tak pernah menyebutnya
dengan sempurna

sab,
maafkan kerana kujabatimu
dengan tangan kiri...